
MATA INDONESIA, JAKARTA – Tsunami Selat Sunda yang terjadi minggu lalu membuat Uni Eropa untuk mengguyurkan bantuan kemanusiaan. Mereka memutuskan untuk memberikan bantuan sebesar 80 ribu euro atau setara Rp 1,3 miliar untuk para korban bencana yang terjadi pada Sabtu 22 Desember lalu.
Dana kemanusiaan yang disalurkan pada Desember tersebut merupakan tambahan dari bantuan Uni Eropa untuk mengatasi bencana alam yang melanda Indonesia dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Yakni 650.000 euro untuk bantuan kemanusiaan pascagempa Lombok dan 1,5 juta euro bantuan darurat untuk korban gempa Sulawesi Tengah.
Khusus untuk bantuan kemanusiaan korban tsunami Selat Sunda, akan disalurkan untuk membantu masyarakat yang terdampak tsunami yang mengakibatkan 431 orang meninggal. Dana tersebut digunakan untuk mendukung upaya tanggap darurat Palang Merah Indonesia (PMI), seperti dalam pengadaan air bersih, selimut, tenda, pelayanan medis dan kesehatan, serta untuk membantu menciptakan kembali mata pencaharian masyarakat yang hilang.
Tak hanya itu, Uni Eropa melalui Departemen Operasi Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan (ECHO) juga telah mengirim ahli bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terdampak tsunami Selat Sunda untuk mengkaji berbagai kebutuhan darurat yang diperlukan. Layanan pemetaan dari satelit Copernicus Uni Eropa juga telah diaktivasi untuk mengkaji kerusakan akibat tsunami di area pesisir Selat Sunda.
Sebelumya, Uni Eropa telah memberikan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di Lombok yang terdampak gempa besar yang menewaskan lebih dari 500 orang dan kerusakan infrastruktur pada Juli 2018. Mereka juga mengirim bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang terdampak gempa bumi serta tsunami di Sulawesi Tengah pada September 2018 yang menyebabkan lebih dari 2.100 orang meninggal.