
MATA INDONESIA, JAKARTA – Generasi milenial pasti menduga jika seragam dinas Tentara Nasional Indonesia dari ‘zaman old’ hingga ‘zaman now’ pasti itu-itu aja. Yakni baju loreng hijau dan seragam identitas masing-masing matra.
Padahal jika mengulik lebih dalam, seragam milik TNI yang ada saat ini merupakan transformasi dari seragam prajurit para perjuangan di zaman kemerdekaan loh!
Buat kalian tahu, faktanya setiap daerah memiliki pakaian perang tersendiri. Pembeda itu ada sebagai ciri khas setiap pejuang saat masa revolusi.
Bahkan para pejuang jebolan Pembela Tanah Air (PETA) atau Heiho, Tentara Keamanan Rakyat (TKR), mantan anggota KNIL, dan laskar memiliki pakaian kebesaran.
Berikut rangkuman MataIndonesia.id terkait beberapa model-model pakaian para pejuang dan anggota TNI di ‘zaman old’:
1. Tentara Pembela Tanah Air (PETA)
Tentara bentukan Jepang ini memiliki seragam sama persis dengan tentara Inggris. Uniknya, mereka saat itu sudah memiliki tiga macam seragam.
Seperti Heiho menggunakan pakaian berwana krem tua, dilengkapi pin warna merah, topi dan tas peluru yang ada di pinggang.

Sementara seragam berwarna krem muda adalah seragam biasa, dilengkapi dengan dasi berwarna cokelat dan topi baret.

Ada juga seragam khusus digunakan oleh laskar wanita (Laswi), yakni seragam berwarna cokelat dan warna putih dipakai petugas kesehatan.
2. Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Dibentuk pada 5 Oktober 1945, angkatan perang pertama bentukan Indonesia ini sudah menyiapkan seragamnya.

Hanya saja, saat itu mereka kesulitan menentukan jenis pakaian karena pemerintah saat itu juga sedang kesulitan. Walhasil, pakaian mereka gunakan adalah hasil rampasan perang.
Ketika ada musuh yang terbunuh, maka anggota TKR lekas melucuti pakaian prajurit gugur itu, lantas mereka pakai atau berikan ke sejawatnya.
Maka tidak heran kalau model dan ukurannya pun kerap meleset. Bisa kedodoran atau malah sempit.
3. Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS)
Sejak awal 1946, semua kelompok suku Manado di Surabaya yang tergabung dalam TKR Laut, kemudian disebut divisi VI Tentara laut atau KRIS, punya seragam unik tersendiri.

Untuk seragam, KRIS di Yogyakarta pada sektor barat memiliki pakaian berwarna hijau muda tipis. Namun, pakaian itu hanya digunakan saat parade atau upacara.
Modelnya seperti milik tentara Jepang, dengan ikat kepala berwarna putih-merah, dan menggunakan topi.
4. Tentara Pelajar (TP)
Kesatuan militer yang terdiri dari para pelajar ini tersebar di berbagai wilayah. Di antaranya Yogyakarta, Solo, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Untuk membedakan asal mereka, seragam yang digunakannya pun berbeda. Di Cirebon, Batalyon Rukman dari Siliwangi beroperasi pada Agustus 1948, mengenakan baju dengan corak kulit macan bergaris, seperti tentara Belanda.
Begitu juga di Solo, ada anggota tentara pelajar menggunakan kombinasi setelan panjang hitam dan celana dengan motif macan kumbang.
