News
WeChat Jadi Aplikasi Penangkal Hoax Paling Laris di Cina

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tak hanya sebagai aplikasi untuk mengirim pesan, ternyata WeChat dijadikan tumpuan bagi warga Cina untuk menyebarkan berita yang valid dan menangkal hoax.
Di Cina, WeChat adalah aplikasi pengganti Whatsapp. Maklum, di negara tersebut, regulasi terkait platform asing dikenal sangat ketat.
Tapi, sama seperti Whatsapp, di WeChat berita hoax juga tersebar dengan mudah. Namun, aplikasi besutan Tencent itu punya caranya sendiri dalam menangkal hoax yang beredar.
Setiap bulan, WeChat merangking 10 rumor terpopuler melalui situs resminya. Lalu, rumor itu disaring dengan fitur debunker yang mendiskreditkan suatu klaim keliru.
Lalu, pemerintah atau pihak ketiga bisa terlibat dalam tim pemeriksa fakta untuk memberikan informasi apakah kabar yang beredar hanyalah sekedar rumor atau sebuah fakta.
Misalnya, Oktober 2018 ini, rumor nomor satu di WeChat adalah isu pemerintah melarang segala bentuk kiriman atau postingan apa pun yang menghina Partai Komunis, negara dan masyarakat Cina sendiri.
Lalu, hasilnya setelah dianalisi program debunker, ternyata kabar tersebut tidak benar.
Mini program debunker ini beker seperti sistem search engine yang bagian laman depannya akan menampilkan feed artikel yang sebelumnya telah didiskredit.
Lalu, pada bagian atasnya, terdapat kolom pencarian. Pada kolom ini, pengguna WeChat bisa mencari kata kunci tertentu terkait berita hoaks yang telah dibaca dan dibagikan pengguna lain.
Data WeChat menyebut berita hoax di Cina paling banyak muncul di feed yang terkait makanan dan kesehatan
Kebanyakan, berita hoaks yang muncul di feed terkait makanan dan kesehatan. Selain membangun sistem built-in, WeChat juga mengatakan telah memiliki lebih dari 800 pemeriksa fakta dari pihak ketiga.
Ketatnya pemeriksaan fakta oleh WeChat sudah terkenal nomer wahid. Contoh, untuk memeriksa kabar tentang makanan, WeChat melibatkan 289 lembaga pengawas obat dan makanan di Cina, 5 media negara dan 32 badan urusan siber.
Aplikasi ini menutup pintu bagi pihak lainnya untuk bergabung mengecek fakta. Jadi, kevalidan hasil pemeriksaan WeChat bisa dipertanggungjawabkan secara kuat.
Hingga saat ini, WeChat mengklaim telah menangkal jutaan artikel hoax dan menghukum lebih 180 ribu akun yang terbukti menyebarkan konten-konten bohong. (Awan)