Viral
Wiranto, Jokowi Tak Bermaksud Ubah Konten Film G30S/PKI

Jakarta (MI) – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ingin mengubah konten film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI. Menurutnya presiden hanya ingin film karya Arifin C. Noer itu dibuat ulang agar lebih mudah dicerna penonton sekarang khususnya generasi muda. Wiranto mengklaim, film G30S/PKI sudah menjadi bagian dari sejarah dan isinya merupakan fakta yang tidak bisa diputar kembali.
Lebih lanjut Wiranto meluruskan bahwa tidak ada maksud dari Presiden Jokowi untuk mengubah isi dari film yang disutradarai almarhum Arifin C Noer itu. Menurut Wiranto keterangan tersebut dirasa perlu karena menjelang tahun politik, yaitu pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019 dan situasi politik semakin memanas, ungkap Wiranto di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Minggu (24/9).
Mantan Panglima ABRI ini mengakui bahwa peristiwa G30S/PKI merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia. Namun, pemutaran film tersebut bagi beberapa pihak tentu bukanlah hal yang tabu. Pemutaran film sendiri dasarnya adalah undangan sukarela. Siapa yang mau menonton tidak masalah, tidak menonton pun juga tidak dipermasalahkan.
“Peristiwa Gerakan 30 September 1965 merupakan peristiwa yang bersejarah. Namun, peristiwa ini bukan berarti istimewa. Menurut dia, masih banyak peristiwa bersejarah lain seperti Peristiwa Malari, Pemberontakan DI/TII, ataupun PRRI/Permesta yang mengiringi perjalanan sejarah bangsa Indonesia” jelasnya.
Wiranto kembali menegaskan bahwa tidak mungkin Indonesia bisa mengubah sejarah yang sudah berlalu. Wiranto berkata, film Penumpasan Penghianatan G30S PKI justru seharusnya bisa dijadikan referensi untuk membawa nilai positif, serta meninggalkan hal yang negatif dari peristiwa di masa lalu untuk menatap masa depan.
Wiranto juga menjamin bahwa omongan Presiden Jokowi untuk mengemas film G30S/PKI bagi generasi milenial sama sekali tidak dimaksudkan untuk mengubah sejarah. Wiranto menjelaskan bahwa Presiden Jokowi hanya bermaksud agar generasi muda bisa memahami sejarah dengan lebih mudah dan lebih gamblang, presiden itu sangat jernih membaca tren masyarakat saat ini, pungkasnya. (GL/TGM)