News

Wow, Isu Soal Jokowi Sangat Digemari Masyarakat Dibandingkan Isu Prabowo

Menurut hasil survei LSI Denny JA setidaknya ada tiga kegiatan Jokowi yang digemari masyarakat

MATA INDONESIA, JAKARTA – Isu yang berkaitan dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi ternyata sangat digemari masyarakat. Berbeda isu yang berkaitan dengan Prabowo.

Menurut hasil survei LSI Denny JA setidaknya ada tiga kegiatan Jokowi yang digemari masyarakat yaitu penyelenggaraan Asian Games (96,5 persen), kunjungan kepada korban gempa dan tsunami Palu (93, 7 persen), dan kunjungan Jokowi ke korban gempa Lombok (94, 5 persen).

“Isu atau program yang populer adalah isu atau program yang memiliki tingkat pengenalan atau diketahui publik sebesar 50 persen serta memiliki tingkat kesukaan atau ketidaksukaan di atas 60 persen,” kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar di Jakarta, Kamis 6 Desember 2018.

Semakin publik mengetahui suatu isu atau program serta semakin publik menyukai atau tidak menyukai suatu isu atau program, maka akan semakin populer.

Selain tiga isu yang digemari, lembaga itu juga mensurvei isu yang tidak digemari. Sementara, tiga isu yang tidak disukai responden menurut survei tersebut adalah hoaks Ratna Sarumpaet (89,5 persen), nilai tukar dolar Rp15 ribu (84,3 persen), serta pembakaran bendera HTI (83,6 persen). Ketiganya berkaitan dengan Prabowo.

Rully mengatakan karena populer, keenam isu itu memiliki efek elektoral. Sedangkan isu atau program yang sempat mengemuka seperti tampang Boyolali, Prabowo kunjungi korban gempa Lombok, Prabowo tidak akan impor, rapat tahunan IMF, New Prabowo, politik sontoloyo, Yusril pengacara Jokowi-Ma’ruf tidak masuk kategori populer.

Isu-isu itu ternyata memiliki tingkat pengenalan responden di bawah 50 persen dan mayoritas di antara isu itu memiliki tingkat disukai atau tidak disukai publik di bawah 60 persen.

Survei LSI dilakukan 10-19 November 2018, dengan melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuisioner, di mana tingkat margin of error survei plus minus 2,9 persen.(Nefan Kristiono)

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close