
MATA INDONESIA, JAKARTA-Perayaan Asian Games di Indonesia beberapa waktu lalu menuai kesuksesan yang luar biasa. Hal itu terlihat dari banyaknya wisatawan yang datang menonton perhelatan pesta olahraga empat tahunan ini.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat pengeluaran wisatawan yang mengunjungi Asian Games 2018 mencapai Rp3,7 triliun. Jumlah tersebut meliputi kontribusi wisatawan mancanegara sebesar Rp1,9 triliun dan wisatawan domestik sebesar Rp1,8 triliun.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan mayoritas pengeluaran wisatawan adalah untuk pembelian souvenir, penginapan, dan kebutuhan konsumsi.
Ia merinci wisatawan mancanegara mengeluarkan uang paling banyak untuk membeli souvenir sebesar Rp655,4 miliar. Lalu, untuk kebutuhan penginapan hotel sebesar Rp521,1 miliar, dan pembelian makanan minuman sebesar Rp285,4 miliar.
Sedangkan wisatawan domestik mengeluarkan uang paling banyak untuk membeli souvenir mencapai Rp913,5 miliar dan pengeluaran makanan minuman sebesar Rp406,6 miliar. Sementara, wisatawan domestik mengeluarkan uang sebesar Rp158,3 miliar untuk keperluan penginapan.
“Rata-rata lama tinggal wisatawan mancanegara selama 13 hari dan wisatawan asal luar kota hanya tiga hari,” katanya, Selasa 16 Oktober 2018.
Apabila ditelusuri berdasarkan asal negara, maka wisawatan asal China paling banyak mengunjungi Asian Games hingga 10.375 orang. Wisatawan Jepang menempati posisi kedua sebanyak 10.038 kunjungan dan wisatawan Korea sebanyak 7.443 orang.
Sementara, berdasarkan waktu tinggalnya, wisatawan asal India, China, dan Belanda menjadi yang terlama.
“Asian Games 2018 berhasil mengundang kedatangan 1,7 juta wisatawan domestik dan 78.854 wisatawan mancanegara dari 45 negara,” katanya.
Bambang mengatakan selain wisatawan, dampak langsung ekonomi disumbang oleh investasi konstruksi infrastuktur pendukung Asian Games sebesar Rp29,1 triliun dan operasional penyelenggaraan sebesar Rp7,8 triliun.
Jika ditotal, maka dampak ekonomi langsung dari penyelenggaraan Asian Games sebesar Rp40,6 triliun yang merupakan akumulasi sejak persiapan tahun 2015 hingga pelaksanaannya pada tahun ini. (Tiar Munardo)