Kisah

Yuk Nonton Festival Geopark Ciletuh

Festival Geopark Ciletuh 2018 akan diikuti oleh 200 seniman dan seniwati.

MATAINDONESIA.ID, PELABUHANRATU – Sabtu (13 Oktober 2018) festival keren Geopark Ciletuh Sukabumi dibuka.  Mengawali acara ini, upacara adat Syukur Bumi digelar pada Jumat (12 Oktober 2018) di Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Palabuhanratu, Jawa Barat.

Upacara ini dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi H Dana Budiman dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat Ida Harnida. ”Sengaja kita memilih Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi karena kita ingin memperkenalkan kebudayaan Sunda dari akarnya. Kita ingin agar budaya Sunda bisa naik ke permukaan. Termasuk Kampung Adat Sinar Resmi ini,” ujar Dana Budiman yang hadir dengan pakaian khas Sunda.

Menurut Dana, kegiatan ini menjadi pembuka dari rangkaian Festival Geopark Ciletuh. “Festival itu ada beberapa rangkaian. Tapi kita mulai dari upacara adat. Tujuannya untuk mendoakan agar seluruh rangkaian kegiatan bisa berlangsung dengan lancar hingga selesai nanti,” katanya.

Sedangkan Ketua Adat Kasepuhan Sinar Resmi Abah Asep Nugraha, yang diwakilkan salah seorang anaknya, Gia, mengatakan Upacara Syukur Bumi adalah bentuk ungkapan syukur atas karunia dan keberkahan yang didapat warga Sinar Resmi.

Festival Geopark Ciletuh 2018 merupakan acara yang keempat kali digelar sejak tahun 2015. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dan didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pariwisata, Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Badan Pengelola Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu.

Objek wisata Geopark Ciletuh cukup lengkap untuk kategori wisata alam, mulai dari pantai, beberapa air terjun, puncak Darma yang memiliki pemandangan indah seperti lautan, tebing, gunung dan pemandangan lainnya yang bisa dinikmati dari atas bukit.

Festival Geopark Ciletuh 2018 akan diikuti oleh 200 seniman dan seniwati. Para seniman ini akan menampilkan kebudayaan daerah, kesenian dan kuliner khas Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang akan berkolaborasi dengan masyarakat lokal. Kesenian yang akan ditampilkan berupa cepet, rengkak penyadap jipeng, gondang, tutunggulan, suligar, pencak silat, dan wayang golek.

 

 

Tags

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close